Senin, Desember 13, 2010

I always hate november

aku benci november,
aku selalu membencinya...

jika hujan turun,
lalu seketika reda,
pelangi tak penah muncul...

cuma november yang begitu,
tak terjelaskan mengapa,
yang aku tahu, november berani melakukannya...

tidak seperti bulan penghujan yang lain,
november menyatakan sikapnya,
bahwa reda hujan tak selalu identik dengan kehadiran pelangi...

kebencianku terhadap november mewakilkan kebencianku terhadapmu,
ketika kau memutuskan menarik ucapanmu; "kemarin malam adalah malam terindah dalam hidupku"...
lalu kau pun menangis...

itu terjadi di bulan ini,
november....


*suatu malam sebelum kau ucapkan kalimat itu, kita menikmati buaian bulan dan bintang yang tersenyum sambil menyantap es kelapa muda di pantai popsa.. pemuda-pemudi merasa iri pada kita, namun kita tetap berlalu tanpa berfikir apapun...

*pertanyaan terakhirku; air mata itu untuk siapa?!!

Minggu, November 21, 2010

Pelangi November

Awan tak lagi kelabu,
hujan telah berhenti,
sedikit-sedikit matahari mulai mengintip,
namun mengapa pelangi belum menyongsongkan dirinya?

November, oh november...
masihkah langit marah padaku?
lihatlah, aku masih bersabar untukmu kekasihku...


(Pada dia yang memilih...)

HANYA KITA YANG TAHU

Sampai saat ini,
hanya kita saja yang tahu,
sebuah kisah tersembunyi,
dalam cerita yang harusnya tak pernah usai...

Adalah secarik kertas di tiap musim berganti,
lewat tinta yang tertorehkan bait per bait,
jujur, beberapa diantaranya berbumbu kebohongan,
menjelma menjadi surat-surat cinta kita...

Surat-surat itulah cerita sesungguhnya,
mengapa harus kita tulis ketika gelap menjadi teman,
ketika semua orang tak menyadari kita sedang terjaga,
ketika kita adalah pemilik sah waktu...

Ada kalanya di satu suratmu,
kau bubuhkan kecupan manis menggoda,
dengan lipstik merah mudamu,
ketika kuminta...

Surat-surat kita mampu bercerita,
bahwa dunia kita begitu indah,
bahwa setiap detik adalah surga,
bahwa ada banyak cinta disini..
dan kebahagiaan adalah suatu kenyataan...

Lalu beberapa musim ini,
suratmu tak pernah lagi datang,
mungkin tersendat di suatu jalan yang tak kita tahu,
atau singgah sejenak di suatu tempat,
temani surat-surat lain yang juga sedang tergesa-gesa untuk tiba...

Terlalu banyak pertanyaan yang mendera,
ada apa gerangan...??
tak biasanya surat-suratmu datang terlambat,
selalu saja tiba di waktu yang telah kita perhitungkan..

Mungkinkah kau tak mau lagi melanjutkan cerita-cerita ini??
apakah skenario cinta obsesif dan posesif telah berakhir??
apakah..........??
argghhh...!! aku benci berfikir begitu...


(Versi lagunya sementara di buat)

TIRAN

Sepasang mata tua masih tegar mengintai,
mengamati perangai para penjagal-penjagal rakus berdasi,
yang lain masih membiarkan dirinya tertidur dengan pasrah,
sebagian lain terjaga namun tak sadar....

Sepasang mata ini tak pernah lelah walau hanya sendiri,
mengenali bau tirani yang melenggak-lenggok tak berhenti,
tak adakah yang berani menghentikannya??
atau karena setiap kita pula adalah tiran-tiran kecil yang tak terjamah mata... 

(Ku dedikasikan bagi para pejuang2 muda)

Kamis, Oktober 07, 2010

Eksistensi Waria di Makassar

BAB I
PENDAHULUAN

“mau’ni woroane mua na makkunrai sipa’na, makkunrai-mui; mau’ni makkunrai na woroane sipa’na, woroane-mui...”. (Meskipun dia laki-laki, jika memiliki sifat keperempuanan, dia adalah perempuan; dan perempuan, yang memiliki sifat kelaki-lakian, adalah lelaki). (Sebuah ungkapan bugis).

A. Latar Belakang

Sepanjang sejarah berbagai masyarakat di Kepulauan Nusantara, konstruksi sosial gender senantiasa beraneka ragam, tidak melulu lelaki dan perempuan saja. Individu yang terlahir sebagai lelaki biologis tidak semuanya tunduk pada konstruksi gender lelaki secara sosial-budaya. Mereka memilih atau mengkonstruksi sendiri perilaku dan identitas gendernya, dan masyarakat pun dengan berbagai derajat penerimaan mengenali mereka sebagai banci (Melayu), bandhu (Madura), calabai (Bugis), kawe-kawe (Sulawesi umumnya), wandu (Jawa) dan istilah-istilah lainnya yang belum semuanya dikenali bahkan oleh para peneliti gender dan seksualitas pun, namun memang ada dan dikenali oleh masyarakat setempat. Belum lagi adanya orang-orang yang interseks, yang dalam derajat tertentu memiliki (sebagian) ciri-ciri kelamin biologis lelaki dan/atau perempuan dalam berbagai kombinasi, yang acapkali disebut juga dengan istilah-istilah tadi (Oetomo, 2006:2).

Seperti halnya di dalam kebudayaan masyarakat Sulawesi Selatan (secara umum) dan Makassar (secara khusus), ada orang-orang yang berkonstruksi gender yang tidak sesuai dengan kerangka hegemonik yang ditentukan oleh negara, agama, budaya, bahkan juga ilmu pengetahuan, yang hanya mengakui dua gender, yakni laki-laki dan

Selasa, Agustus 31, 2010

Kata-kata mutiara Imam Ali

Permulaan kebaikan dipandang ringan, tetapi akhirnya dipandang berat. Hampir-hampir saja pada permulaannya dianggap sekadar menuruti khayalan, bukan pikiran; tetapi pada akhirnya dianggap sebagai buah pikiran, bukan khayalan. Oleh karena itu, dikatakan bahwa memelihara pekerjaan lebih berat dari pada memulainya.

Memulai pekerjaan adalah sunnah, sedangkan memeliharanya adalah wajib.

Jika engkau ingin mengetahui watak seseorang, maka ajaklah dia bertukar pikiran dengan mu. Sebab, dengan bertukar pikiran itu, engkau akan mengetahui kadar keadilan dan ketidakadilannya, kebaikan dan keburukannya.

Duduklah bersama orang-orang bijak, baik mereka itu musuh atau kawan. Sebab, akal bertemu dengan akal.

Sebaik-baik kehidupan adalah yang tidak menguasaimu dan tidak pula mengalihkan perhatiaanmu (dari mengingat Allah SWT).

Tanyailah hati tentang segala perkara karena sesungguhnya ia adalah saksi yang tidak akan menerima suap.

Kecemburuan seorang wanita adalah kekufuran, sedangkan kecemburuan seorang

Selasa, Agustus 10, 2010

Menyentuh perbedaan


Karena kita asing,
dunia lalu berjarak dengan dirinya,
berseberangan tak terjamah,
sendiri-sendiri berteman cahaya temaram...

Kehilangan tempat berpijak,
rapuh, berdebu, dan akhirnya patah,
ditumpuk sampah-sampah hedonitas,
sebelum kita sempat menyadarinya...

Mau kemana kita (?),
mau berbuat apa kita (?),
sementara kita tak saling mengenal,
karena kita selalu asing...

Terjebak, tersudut, dan terperangkap,
pada kesendirian yang akut,
lalu kita kembali berjarak,
satu sama lain...
jauh....

Senin, Juli 26, 2010

PUISI RANGGA DALAM FILM AADC



PUISI I
Kulari ke hutan kemudian menyanyiku,
kulari ke pantai kemudian teriakku,
sepi… sepi.. dan sendiri aku benci,
aku ingin bingar… aku mau di pasar,
bosan aku dengan penat,
dan enyah saja kau pekat,
seperti berjelaga jika kusendiri...

Pecahkan saja gelasnya biar ramai,
biar mengaduh sampai gaduh,
ada malaikat menyulam jaring laba laba belang di tembok keraton putih,
kenapa tak goyangkan saja loncengnya,
biar terdera,
atau aku harus lari ke hutan belok ke pantai…??

PUISI II
Perempuan datang atas nama cinta,
bunda pergi karena cinta,
dikenangnya air racun jingga dalam wajahmu,
seperti bulan lelap tidur di hatimu,
yang berdinding kelam dan kedinginan...

Ada apa dengannya?
meninggalkan hati untuk di caci,
lalu skali ini aku lihat karya surga dari mata seorang hawa...

Ada apa dengan cinta?
tapi aku pasti akan kembali dalam satu purnama,
untuk mempertanyakan kembali cintanya,
bukan untuknya,
bukan untuk siapa,
tapi untukku,
karna aku ingin kamu,
itu saja.

Rabu, Mei 26, 2010

Hermeneutik Modern

HERMENEUTIK MODERN,
DARI SAKUTARO KE KUNTOWIJOYO


Apabila kita berbicara tentang teori sastra, khususnya pada masa sekarang ini, selalu yang muncul dalam kepala kita ialah teori yang muncul dan hanya berkembang di Barat. Seakan-akan hanya teori para pakar Barat sajalah yang relevan dan tepat guna dalam menyusun berbagai bentuk kritik sastra dan memahami gejala-gejala sastra. Sering kita lupa bahwa tidak semua teori dari Barat itu siap pakai dan bisa bekerja dengan baik dalam menghadapi gejala-gejala sastra yang timbul di Asia, atau di Indonesia pada khususnya. Hal ini disebabkan karena kita kurang menyadari bahwa di belakang teori itu ialah pemikiran dan pandangan hidup yang tengah berkembang di Barat, yang berbeda dengan pemikiran dan pandangan hidup yang tengah berkembang di negeri kita.

Jumat, April 30, 2010

Pendekatan Efektif Dalam Proses Negosiasi

Selama ini analisis tentang proses negosiasi umumnya menggunakan 2 pendekatan utama, game theory yang juga dikenal dengan teori strategis dan behavioral negotiation theory. Dalam perkembangannya, banyak akademisi meneliti masalah-masalah yang berkaitan dengan bargaining sehingga kemudian game theory ini berkembang menjadi teori negosiasi strategis (strategic-negotiation theory) dimana strategi waktu, institusi, informasi dan komitmen menjadi hal yang menentukan di dalamnya. Dalam hal ini strategic-negotiation theory fokus pada pembandingan antara perilaku ekuilibrium dan perilaku efisiensi

Pengantar Ilmu Negosiasi

Negosiasi merupakan kosakata yang sudah sering kita dengar. Negosiasi merupakan proses yang sering sekali kita lakukan dalam hidup dan sering pula kita tidak sadar kalau kita tengah melakukan negosiasi. Untuk itu, perlu terlebih dahulu dijelaskan mengenai apa pengertian dari negosiasi berdasarkan kamus hukum dan beberapa pendapat ahli, yaitu sebagai berikut

Mind, Soul and Spirit

Tak bersayap, tak berakal...
terbang tinggi, riuh rendah, atau tenggelam...
namun tak mati...
setahuku, itu yang kau percaya!

Coretan2 Luka

Season I
1. Pada akhirnya semua akan terbiasa melaluinya,
dan kita hanya akan kembali pada satu titik yangg sejajar..

2. Setiap keberakhiran adalah awal keberadaan,
dan keberakhiran selalu ditemukan di awal keberadaan..

3.Tak ada yang abadi..
Tak ada yang kekal..
Semua keberadaan pasti akan musnah..

4.Jika semua keberadaan pasti akan musnah, maka keberadaan adalah tidak kekal dan abadi..
Bagaimana dengan pemilik keberadaan? Bukankah DIA-pun ADA.

Season II
1. Kebohongan mampu membunuh lebih cepat dari bisa ular!
Dusta membuat tangisan mengalirkan tangis yang teramat sangat deras,
dan pada akhirnya air mata akan berganti darah!

2.Lalu suatu saat kau akan membayar kebohongan itu!!!

3.Pada satu waktu...
dikehidupanku yang lain,
aku menjelma menjadi sang lain,
dan aku akan terus menerus mengejarmu,
hingga kau tak sanggup lagi untuk berlari.

4.Jika telah tiba saat itu, kau akan memohon padaku,
untuk segera membunuhmu, dengan cara yang sama!

Season III
1.Bila perlu,
akan kuminta satu tempat untuk kita berdua di neraka!
hanya kita berdua..

2.Agar kita tak mengotori surga karena dendam-dendam kita yang kini telah bernanah.

Season IV
1.Kita tahu, jalan pintas menuju surga adalah melewati neraka!

2.Karena surga adalah tujuan kita.


Sayang terbuang (lagi miskin ide untuk menulis note... hehehe)

Waria dan Posisi Dilematisnya di Masyarakat

A. Latar Belakang
Sepanjang sejarah berbagai masyarakat di Kepulauan Nusantara, konstruksi sosial gender senantiasa beraneka ragam, tidak melulu lelaki dan perempuan saja. Individu yang terlahir sebagai lelaki biologis tidak semuanya tunduk pada konstruksi gender lelaki secara sosial-budaya. Mereka memilih atau mengkonstruksi sendiri perilaku dan identitas gendernya, dan masyarakat pun dengan berbagai derajat penerimaan mengenali mereka sebagai banci (Melayu), bandhu (Madura), calabai (Bugis), kawe-kawe (Sulawesi umumnya), wandu (Jawa) dan istilah-istilah lainnya yang belum semuanya dikenali bahkan oleh para peneliti gender dan seksualitas pun

Wanita-wanita Pencuci Mobil

A. Latar Belakang
Di Indonesia perhatian terhadap peningkatan peran perempuan dalam pembangunan jelas tercantum dalam GBHN TAP MPR RI (1993 : 106) yakni perempuan sebagai warga negara maupun sebagai sumber daya insani pembangunan mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki dalam pembangunan di segala bidang. Sehubungan dengan hal ini, maka dapat dikatakan bahwa wanita sebagai warga negara seperti halnya laki-laki memiliki hak dan kewajiban untuk menyukseskan jalannya pembangunan. Dengan kata lain bahwa pernyataan yang tercantum dalam GBHN 1993,

Kamis, April 15, 2010

Surat untuk Putri...

Pada suatu ketika, disore sunyi, tepat langit sedang merah merekah indah seolah-olah menyentuh dan menyekap wajahku dengan sinarnya. Aku tertegun. Sentuhannya teramat nyata, tak ada kata yang sempat keluar... Hingga kuakui aku tak ingin meninggalkan sore ini, sore yang langka, satu-satunya sore dengan senja tanpa kelabu. Mungkin... Namun sore ternyata harus meninggalkanku, perlahan-lahan. Lalu menghilang, sekejap!
Begitulah sang waktu. Meskipun indah, kita tak bisa menolak mereka akan meninggalkan kita. Mereka akan pergi. Entah kapan kita memiliki kesempatan untuk kembali bertemu dengannya... Walaupun kita terus menghujat waktu, sekasar-kasarnya, sekencang-kencangnya, mereka tak bisa mendengar... Dan pada akhirnya, tangisan hanya menjadi jawaban...

Seperti isi surat-suratku untuk putri pisces;

Mahmed:@Naz
"Langit tidak pernah bisa runtuh,
apalagi hanya karena keangkuhannya!

Tahukah kamu, dia hanya secuil cerita di hidupmu,
dia hanya anggukan kecil di ikrar lawasmu,
lalu?? tunggu apalagi??
Berlarilah!!!
Tinggalkan dia!!
eits!!! jangan pernah mencoba melambai kepadanya...
itu saja".

Naz:@Mahmed
"Benar bukan karenanya langit runtuh,
atau "karena-karena" yang kau sebutkan dulu,
tapi karena kejahatannya mengkhianatiku,
langit tak menyukai pengkhianatan,
sebab langit tercipta dari bangunan cinta dan kepercayaan...

Alangkah berdukanya dia melihat perbuatan2 tak hebat,
alangkah kecewanya dia menyaksikan kebodohan2 yang disengaja,
itu yang membuatnya tak bisa lagi bertahan menopang matahari,
itu yang membuatnya runtuh!!!
karena tak ada lagi yang bisa dipercaya...".

Mahmed;@Naz
"Lalu mengapa tak rela kau lepas??
jika kau tahu dia seperti itu??
aku percaya kau bisa...".

Naz:@Mahmed
"Sebab hanya dia yang ku punya..."

Mahmed:@Naz
"Kalian sama saja!!!".

Minggu, Maret 21, 2010

Sebuah Makalah Seksualitas

MEMPERJUANGKAN HAK ASASI MANUSIA
BERDASARKAN IDENTITAS GENDER DAN SEKSUALITAS DI INDONESIA*
Oleh Dédé Oetomo
Pendiri dan Anggota Dewan Pembina, Yayasan GAYa NUSANTARA
doetomo@gmail.com

Kompleksitas Seks, Gender dan Seksualitas: Perspektif Teoretik
Ilmu pengetahuan biomedik maupun psikososiokultural makin lama makin paham akan kerumitan dan keanekaragaman seks (biologis), (identitas dan ekspresi) gender dan seksualitas (orientasi, pilihan, ekpresi atau tindak/perilaku seksual) kita manusia. Sekarang kita tahu bahwa kita tidak hanya dilahirkan sebagai laki-laki atau perempuan saja, tetapi juga sebagai berbagai tipe interseks, dan bahwa pembagian ketiganya pun tidak selalu rapi

Gender Identity Disorder

Gender Identity Disorder, atau dalam bahasa Indonesianya: Waria (Gangguan Identitas Gender).

Dari sudut psikologi-ilmiah, waria 'condong' digolongkan pada gangguan identitas jenis (gender identity disorders). Gangguan ini ditandai dengan adanya perasaan tidak senang terhadap jenis kelamin. Dengan begitu, ia berperilaku seperti lawan jenisnya

Mahmed Pujangga

Mata Pena Nalar selalu berkisah tentang kita, kehidupan kita, dan hanya kita...