Selasa, September 27, 2011

“Ngutang Kondom” : Strategi Dalam Mengintensifkan Penggunaan Kondom di Kalangan Waria-PSK di Makassar


Latar Belakang:
Menurut STBP (2009), waria merupakan salah satu kelompok yang paling-beresiko-tinggi terhadap IMS/HIV. Tak kurang diantara mereka yang bekerja sebagai PSK, dan kondom sebagai metode proteksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana strategi dalam mengintensifkan penggunaan kondom di kalangan waria-PSK di Makassar.

Metodologi:
Penelitian ini dilakukan di Makassar. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi untuk mengeksplorasi bagaimana kesadaran waria-PSK terkait penggunaan kondom, ketersediaan dan strategi mereka dalam perolehan kondom.

Hasil:
Kesadaran akan pentingnya penggunaan kondom cukup tinggi di kalangan waria-PSK, terutama karena tak sedikit waria meninggal karena AIDS. Namun, salah satu kendala yang signifikan adalah ketersediaan kondom. Berbagai cara untuk memperoleh kondom dilakukan, seperti membeli langsung di apotik langganan, melalui preman, atau tukang ojek. Ketika tak memiliki uang, strategi outreach adalah dengan “mengutangkan kondom” kepada waria-PSK, yakni kondom dibayar setelah memperoleh uang dari hasil “melacur” (ngallang). Namun, adapula yang tetap melacur tanpa penggunaan kondom karena tidak peduli atau karena alasan kenikmatan, kecuali jika tamu berinisiatif menggunakan dan menyediakan kondom.

Kesimpulan:
Terlepas dari adanya kasus pengabaian penggunaan kondom, progresivitas waria-PSK dan outreach cukup signifikan dalam upaya mengintensifkan penggunakan kondom di kalangan waria-PSK. Meskipun “ngutang kondom” melonggarkan kemandirian perolehan kondom di kalangan waria-PSK, ini dapat membantu dalam intensifikasi penggunaan kondom.


*Abstraksi yang dikirim ke Pernas-AIDS IV, Yogyakarta
Muhammad Syaiful

Mahmed Pujangga

Mata Pena Nalar selalu berkisah tentang kita, kehidupan kita, dan hanya kita...