Untuk dia sang penawan hati...
apakah hanya aku yang merasakannya??
Tersambut bulan sabit merah dan senja sore kelabu
diantara kaki bukit bawakaraeng
masih tetap sama dan seperti hari-hari lain yang akan berganti
Aku tahu kau akan datang dan mendengarku bernyanyi disini
senandung keresahan hati...
Aku masih berharap hati ini semerah bulan sabit itu
bukan seperti senja sore kelabu yang menampakkan wajah muramnya langit
Aku akan bernyanyi lagu tentang kita
lagu yang akan membuatmu tersenyum sepanjang hari
hingga kau lupa pahit kelam hidup ini
Tertawa adalah bagian paling indah dari dirimu
aku senang melihatmu seperti itu
Terus saja seperti itu kekasihku...
teruslah tertawa dan ikut bernyanyi denganku
Aku masih merasakan betapa lembut dan hangatnya tanganmu
ketika membelai pipiku dan mengelus rambutku tatkala aku sedang melamun
Terus saja seperti itu kekasihku...
teruslah membelai dan mengelusku sepanjang waktu
Bila esok yang kunanti telah tiba
dan bayang-bayangmu menjelma menjadi sepasang sayap malaikat cinta
lalu membisikkan ke kedua telinga tentang kalimat-kalimatnya
bahwa kita berdua adalah satu
tidak akan berpisah lagi sepanjang kau masih terus menjaganya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar