Selasa, Juni 30, 2009

Bidadari Kecil

Aku menatap dari kejauhan, dari balik keramaian taman,
ketika dia sedang serius bercengkrama dengan kawanan burung merpati,
dan beberapa butir gandum yang dia lemparkan ke arah merpati-merpati itu,
lewat jemari tangannya yang mungil.

Begitu polos dan bersahaja,
seperti kertas putih yang belum terbubuhi noda tinta,
tinta kemunafikan dan kecurangan,
yang akan (mungkin) dia hadapi esok...

Tawanya yang begitu riang,
mengalahkan angkuhnya dunia ini,
mengalahkan kesombongan mentari,
dan kecongkakan senja!!

Dia tak peduli orang-orang di sekelilingnya,
yang dia tahu, dia sedang berbahagia..
dan aku pun terbawa dalam kebahagiaannya,
...sangat bahagia... biarkan saja begitu..
tetap begitu..

Aku sampai cemburu di buatnya...

Lalu ku coba untuk mendekat,
berharap ikut menemaninya bermain,
tapi aku tiba-tiba terbangun...
sebelum berhasil mendekatinya...

(Versi aslix ku tulis dalam bentuk lagu ketika sedang berlibur di Malino)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mahmed Pujangga

Mata Pena Nalar selalu berkisah tentang kita, kehidupan kita, dan hanya kita...