Selasa, Juni 30, 2009

Senyuman itu...

Aku mengerti bahwa senyum itu tak lagi sempurna,
seperti kala pertama kau tersenyum padaku,
keindahannya merona dan tak satupun mampu mengalahkannya,
senyummu selalu tampak menawan bagiku,
kini berbeda...

Yang tak ku mengerti adalah mengapa senyum itu kau lemparkan,
padahal aku tak memintanya seandainya ku tahu,
bagai sebilah pisau yang menikam dadaku berulang-ulang,
lalu aku tergeletak berdarah tak bernyawa,
kemudian kau menari kegirangan sambil tertawa pulas!

Kau benar-benar bahagia di atas senyuman itu,
dan tak ada yang mampu ku lakukan untuk menghentikannya,
bahkan terlalu manisnya pesonamu hingga akupun tetap tersenyum dihati,
sampai pada akhirnya kau berkata : "aku ingin mengakhirinya...",
itu saja.

...aku bersumpah akan membunuh senyuman itu!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mahmed Pujangga

Mata Pena Nalar selalu berkisah tentang kita, kehidupan kita, dan hanya kita...