Selasa, Juni 30, 2009

Wajah, Toko dan Hak

WAJAH
Ku sandarkan tubuhku di dinding pintu setelah beberapa jam berdiri menunggumu datang,
aku tak sabar melihatmu datang kearahku dengan senyum simpul menawan …

Kau berjanji tiba hari ini dan memberiku topeng yang kau belikan dari pasar kemunafikan…

Aku akan memakainya ketika menghadiri acara ulang tahun saudaramu minggu depan,
sekali lagi kau memintaku menghadapi duniamu dengan wajah yang lain…

TOKO
Setelah beberapa lama berputar-putar di sekitar perempatan jalan somba opu,
laju motor bututku terhenti tepat di sebuah toko kecil yang bernuansa retroklasik,
“sepertinya ini toko yang ingin kutuju!” kataku dalam hati.

Diatas dinding pintu toko itu menempel permanen sebuah papan nama kayu bertuliskan;
“TOKO BAHAGIA” Jual alat2 kebahagiaan, dari imitasi sampai yang orisinil.

HAK
Kau tidak berhak lagi bertanya,
bagaimana kabarku dan sedang apa aku sekarang!
Relakan saja kematianku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mahmed Pujangga

Mata Pena Nalar selalu berkisah tentang kita, kehidupan kita, dan hanya kita...