Selasa, Juni 30, 2009

Lelaki dan Senja

Hari-hari itu semakin menjauh,
terbawa angin yang masih melabuh,
di bibir pantai ia rebahkan sebuah kerinduan,
dan sepucuk janji pada kekasih saat sendja memudar.

Ia harus merelakan perginya,
meskipun ia masih ingin memilikinya,
namun ketentuan senja berkata lain,
sang kekasih takkan menjawab rindunya.

Sekejap waktu terus mengalir,
betapa berharganya pun sedetik,
seolah surga tak lagi berada dikemudian dunia,
tapi disini, di tengah dermaga romansa.

Lelaki itu hanya mampu terus berjanji,
untuk sedapatnya membawa kembali,
di hari kala terakhir ia melihatnya,
sebelum perempuannya hilang bersama senja...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mahmed Pujangga

Mata Pena Nalar selalu berkisah tentang kita, kehidupan kita, dan hanya kita...