Selasa, Juni 30, 2009

Syair-syair Munajat

Pernah pula kau menenggelamkanku dalam lubang yang dalam,
hingga aku tak tahu harus berbuat apa...
serius! kamu serius,
itu benar-benar terjadi padaku.

Kini semuanya dapat terlihat jelas,
aku dan kamu seperti itu....

"ANTARA KUNCI DAN PINTU (I)"

Jika kau memintaku untuk menyimpannya,
aku bersedia melakukannya,
biar tetap kusimpan sampai tiba masanya,
meskipun lama...

Aku juga tak pernah berfikir untuk meraihnya,
apalagi harus mencobanya,
sementara dia pun masih begitu,
tertutup rapat berharap ada yang membukanya.

Ketakutan mungkin pula ikut mendera,
atau perasaan lain yang berusaha mencengkeramku,
untuk tetap tinggal diam tak berbuat,
jangan-jangan ketika ku buka, tak ada kamu disana...

"TERSERAHLAH"

Aku baik-baik saja sebelum kau ucapkan kata itu,
bahkan lebih baik dari hari kemarin,
ketika sedih dan sepi kembali menyerang dari segala sisi,
aku kira kamu tahu itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mahmed Pujangga

Mata Pena Nalar selalu berkisah tentang kita, kehidupan kita, dan hanya kita...